Dalam cara kerja ethernet ini menggunakan Carier Sense Multiple Access with collosiion Domain(CSMA/CD). Carier sense ini berfungsi untuk mengetahui apa ada sinyal pada kabel sebelum mengirmkan sinyal, jadi bila ada pengiriman sinyal dari device lain, maka ia akan menunggu. Dalam hal ini juga bisa diartikan dengan Multiple Acces, jadinya ada beberapa device bisa mengetahui dan menunggu sinyal dalam waktu yang bersamaan dalam satu waktu. Cara kerja Ethernet menggunakan metode transmisi baseband yang mengirim sinyal secara serial bit pada waktu tertentu. Dalam cara kerja ini Carier sense tadi itu juga berfungsi untuk menentukan station mana yang dapat mentramisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Setelah itu juga Ethernet beroperasi dalam modulf half duplex, dalam hal ini berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tetapi tidak dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data sekaligus. Jika dua station akan mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain. Dimana collision domain ini mempercepat pengiriman data pada jaringan.
Contohnya saja :
ketika sebuah host ingin mengirimkan data ke sebuah jaringan, dia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ada atau tidaknya sinyal digital di kabel. Jika tidak ditemukan sinyal (tidak ada host yang mengirim data), host tersebut akan meneruskan pengiriman data. Namun ini tidak berhenti di sini saja. Host yang mengirimkan data tersebut akan secara konstan memantau kabel untuk memastikan bahwa tidak ada host yang mulai mengirimkan data. Jika host tersebut menemukan adanya sinyal lain di kabel tersebut, ia akan mengirimkan sebuah sinyal pengacak tambahan yang akan mengakibatkan semua titik di jaringan tersebut untuk menghentikan percobaan mengirimkan data (mirip sinyal sibuk). Titik-titik di jaringan tersebut akan bereaksi terhadap sinyal pengacak tersebut dengan menunggu beberapa saat sebelum mencoba melakukan pengiriman data lagi. Sebuah algoritma backoff akan menentukan kapan host-host yang mengalami collision tadi tetap terjadi setelah 15 menit, titik yang mencoba mengirim data tadi akan mengalami time-out.
Ilustrasinya :
0 komentar:
Posting Komentar