Sejarah agama Kristen di
Indonesia
Perkembangan Agama Kristen di
Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona waktu.
1.Sebelum kolonialisme
Belanda
2.Saat kolonialisme Belanda
3.Setelah kolonialisme
Belanda
Sebelum kolonialisme Belanda
Agama Katolik untuk pertama
kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ke-7 di Sumatera Utara.
Kota Barus yang dahulu disebut sebagai negeri Bancluur/Fansur dan saat ini
terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman
umat Katolik tertua di Indonesia
Saat kolonialisme Belanda
Kristen Katolik tiba di
Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol
yang berdagang rempah-rempah, Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di
kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi.
Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di
kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547.Namun ketika Belanda
mengalahkan Portugis tahun 1605, Belanda mengusir misionari-misionari Katolik
dan memperkenalkan Kristen Protestan (dari aliran Calvinist Dutch Reformed
Church), sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.
Perkembangan Kekristenan di
Indonesia pada zaman itu cukup lambat. Hal ini dikarenakan ajaran Calvinist
merupakan aliran agama Kristen yang memerlukan pendalaman Alkitab yang
mendalam, sementara edisi Alkitab saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia
(bahasa Belanda). Lagipula, VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan
menguasai Indonesia saat itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan
perusahaan yang cukup religius, sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang
dilakukan oleh misionaris Belanda sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam
pada tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama
dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang lebih toleran
dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen dengan sedemikian
dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut untuk mulai menyebarkan agama di
antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861, dan misionari Kristen Belanda
dari aliran Rhenish juga menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi
Tengah.
Setelah kolonialisme Belanda
Pada abad ke 20 setelah
Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen dan Katolik mulai berkembang pesat.
Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan
kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan
Atheisme) merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang
tidak beragama, langsung dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk
dituduh sebagai pengikut Komunis. Saat itu, gereja dari berbagai aliran
mengalami pertumbuhan jemaat yang pesat, terutama dari orang-orang (sebagian
besar beretnis Tionghoa yang berasal dari Cina, yang merupakan negara Komunis)
yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah mengenai Komunisme dan
Atheisme pada saat itu. Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak
misionaris dari Amerika yang menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal.
Aliran yang sering disebut "Karismatik" ini merupakan aliran yang
dianggap "modern" karena menggabungkan antara Kristen tradisional,
dengan pola pikir modern pada zaman ini.
Agama Kristen termasuk banyak
tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan
aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang
menjadi tiga cabang utama:
Agama Kristen termasuk banyak
tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan
aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang
menjadi tiga cabang utama:
1.Katolik (denominasi tunggal
Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus Timur, dengan satu koma dua
milyar penganut total, lebih dari setengah dari jumlah total penganut agama
Kristiani)
2.Protestanisme (terdiri dari
berbagai macam denominasi dan pemikir dengan berbagai macam penafsiran kitab
suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme, Pentakostalisme,
Methodis, Gereja Baptis, Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.)
3.Ortodoks Timur (denominasi
tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan denominasi Kristen terbesar di
Eropa timur)
Selain itu ada pula berbagai
gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,
Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad
ke-19 maupun abad ke-20, dll.
0 komentar:
Posting Komentar